Oshogatsu: Keunikan Perayaan Tahun Baru ala Jepang

Oshogatsu: Keunikan Perayaan Tahun Baru ala Jepang

December 31, 2024 Culture Japan 0
Oshogatsu: Keunikan Perayaan Tahun Baru ala Jepang

Pendahuluan

Tahun baru di Jepang, atau yang dikenal dengan Oshogatsu, adalah momen yang penuh dengan tradisi unik dan makna mendalam. Mulai dari pembersihan besar-besaran hingga ritual di kuil, setiap detail perayaan ini mencerminkan budaya yang kaya akan nilai spiritual dan kebersamaan. Dalam artikel ini, kita akan menyelami keindahan dan makna di balik tradisi-tradisi tersebut, mengungkap bagaimana masyarakat Jepang memulai tahun baru dengan penuh harapan dan semangat.

Persiapan Menyambut Tahun Baru: Osoji dan Dekorasi Tradisional

Menjelang akhir tahun, masyarakat Jepang melakukan Osoji, yaitu pembersihan besar-besaran di rumah, tempat kerja, dan lingkungan sekitar. Tujuannya adalah membersihkan segala kotoran dan energi negatif yang mungkin tertinggal dari tahun sebelumnya, sehingga dapat menyambut tahun baru dengan lingkungan yang bersih dan hati yang suci.

Selain itu, mereka juga memasang berbagai dekorasi tradisional seperti Kadomatsu dan Shimenawa di pintu masuk rumah. Kadomatsu terbuat dari bambu dan pinus, melambangkan umur panjang dan kemakmuran, sementara Shimenawa adalah tali jerami yang dipercaya dapat mengusir roh jahat. Dekorasi ini dipasang untuk menyambut dewa tahun baru, Toshigami, agar membawa keberuntungan bagi penghuni rumah. 

Kadomatsu (Sumber: Wikipedia Commons)
Shimenawa (Sumber: Wikipedia Commons)

Malam Tahun Baru: Toshikoshi Soba dan Joya no Kane

Pada malam tahun baru, atau Omisoka, ada tradisi menikmati Toshikoshi Soba, yaitu mi soba yang disantap untuk melambangkan peralihan dari tahun lama ke tahun baru. Mi soba yang panjang melambangkan harapan untuk umur panjang dan ketahanan. Menyantapnya diharapkan dapat membawa keberuntungan dan memutuskan kesulitan yang dialami di tahun sebelumnya. 

Toshikoshi Soba (Sumber: Flickr, Creative Commons)

Selain itu, kuil-kuil di seluruh Jepang membunyikan lonceng dalam ritual yang disebut Joya no Kane. Lonceng dibunyikan sebanyak 108 kali, yang melambangkan 108 nafsu duniawi manusia menurut ajaran Buddha. Dengan membunyikan lonceng ini, diharapkan dapat membersihkan diri dari dosa dan keinginan negatif, sehingga dapat memulai tahun baru dengan jiwa yang bersih. 

Hari Tahun Baru: Hatsumode dan Osechi Ryori

Pada hari pertama tahun baru, masyarakat Jepang melakukan Hatsumode, yaitu kunjungan pertama ke kuil Shinto atau Buddha untuk berdoa memohon keberuntungan, kesehatan, dan keselamatan di tahun yang baru. Mereka juga membeli jimat keberuntungan dan mengambil ramalan nasib yang disebut Omikuji. Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan harapan, serta mempererat hubungan spiritual dengan alam semesta dan tradisi leluhur. 

Omikuji (Sumber: Wikimedia Commons)

Selain itu, ada hidangan khas tahun baru yang disebut Osechi Ryori. Hidangan ini disajikan dalam kotak bertingkat yang disebut Jubako, dan terdiri dari berbagai makanan yang masing-masing memiliki makna simbolis. Misalnya, Kuromame (kacang hitam) melambangkan kesehatan yang baik, dan Kamaboko (kue ikan) melambangkan kesucian. Menikmati Osechi Ryori bersama keluarga menjadi momen kebersamaan yang hangat di awal tahun. 

Osechi Ryori (Sumber: Flickr, Creative Commons)

Tradisi Lainnya: Nengajo dan Otoshidama

Selain tradisi di atas, masyarakat Jepang juga memiliki kebiasaan mengirim Nengajo, yaitu kartu ucapan tahun baru kepada kerabat, teman, dan kolega. Kartu ini berisi ungkapan terima kasih atas kebaikan selama setahun terakhir dan harapan untuk keberuntungan di tahun yang akan datang. Meskipun era digital telah mengubah cara komunikasi, tradisi ini masih tetap dilestarikan sebagai bentuk penghormatan dan perhatian. 

Nengajo (Sumber: DeviantArt, Creative Commons)

Anak-anak di Jepang juga menantikan Otoshidama, yaitu amplop berisi uang yang diberikan oleh orang tua atau kerabat dewasa saat tahun baru. Tradisi ini mengajarkan nilai berbagi dan memberikan semangat kepada generasi muda untuk memulai tahun baru dengan kebahagiaan dan keberuntungan. 

Otoshidama (Sumber: Wikimedia Commons)

Kesimpulan

Perayaan tahun baru di Jepang, atau Oshogatsu, sarat dengan tradisi yang kaya akan makna dan filosofi. Dari pembersihan rumah melalui Osoji, menikmati Toshikoshi Soba, hingga kunjungan ke kuil dalam Hatsumode, setiap ritual mencerminkan harapan untuk keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan di tahun yang baru. Bagaimana dengan Anda? Apakah ada tradisi tahun baru di negara Anda yang memiliki makna serupa? Bagikan pengalaman dan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini!

Sumber:

8 Tradisi Tahun Baru di Jepang dan Filosofinya

Mengenal Hatsumode, Tradisi Menyambut Tahun Baru di Jepang

Disebut Oshogatsu, Ini 5 Tradisi Tahun Baru di Jepang yang Unik

Sejarah Oshogatsu Perayaan Tahun Baru di Jepang

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *