Catatan Asesmen Lapangan Akreditasi LAM INFOKOM di Prodi Teknik Informatika
Asesmen lapangan Akreditas LAM INFOKOM di Program Studi S-1 Teknik Informatika pada 29–30 Juli 2025 adalah puncak dari sebuah perjalanan panjang. Sejak beberapa bulan sebelumnya, Tim Akreditasi Prodi S-1 Teknik Informatika bekerja keras di bawah pimpinan Korprodi, Virginia Tulenan, SKom., MTI. Ketekunan dan kegigihan beliau bersama tim dalam menyiapkan dokumen memang luar biasa dan harus diacungi jempol. Bahkan, di internal prodi kami, sering muncul candaan bahwa Korprodi yang satu ini sudah di taraf “hobi akreditasi“. Tak heran, setelah prodi meraih akreditasi A dari BAN-PT pada 2020 dan sertifikasi AUN-QA pada 2022, hiruk pikuk akreditasi seolah memberi tantangan-tantangan baru yang memacu adrenalin. Dan sensasi ini ternyata adiktif! Belum lagi selesai akreditasi LAM INFOKOM, sudah ada rencana untuk ikutan Akreditasi Internasional ASIIN. Namun, label “hobi akreditasi” ini bukan hanya sekedar candaan, tapi justru mencerminkan dedikasi tinggi untuk meningkatkan dan menjaga kualitas prodi kami.
Tentu saja, akreditasi tidak hanya soal dokumen. Kesiapan fasilitas sarana dan prasarana juga menjadi poin krusial. Sebagai Ketua Jurusan, bagian dari tanggung jawab saya untuk memastikan semua fasilitas pendukung akademik siap. Selama kurang lebih sebulan, berbagai kelengkapan terutama area perkuliahan dimaksimalkan. Untunglah, momen akreditasi memberi semacam privilege: jurusan bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk melengkapi fasilitas. Dukungan institusi terasa nyata, mulai dari penambahan AC, pemasangan tirai jendela, stiker identitas pintu ruangan, hingga renovasi ringan. Semua ini akhirnya mendapat apresiasi tinggi dari asesor saat peninjauan lapangan.
Selain tentang fasilitas, asesor menyoroti implementasi OBE (Outcome Based Education) di Prodi Teknik Informatika. Dalam proses asesmen, mereka membedah dokumen kurikulum, CPL, CPMK, RPS, hingga instrumen pengukuran, dan memberikan penilaian positif. Saya tidak heran dengan apresiasi ini. Di ruang jurusan, diskusi tentang OBE adalah salah satu topik rutin. Kepedulian para dosen Prodi Teknik Informatika untuk menerapkan OBE nyata dalam praktik. Saya jadi ingat, ketika mengembangkan Portal INSPIRE di masa menjabat sebagai Kepala UPT TIK UNSRAT dulu, Prodi Teknik Informatika sering sekali menjadi “kelinci percobaan” untuk fitur-fitur terkait OBE. Setelah fitur-fiturnya berhasil diimplementasikan di Prodi Teknik Informatika, baru di-generalisasi di seluruh UNSRAT. Nah, pada akhirnya, kebiasaan OBE-oriented ini ternyata memberi dampak besar bagi kesiapan prodi menghadapi akreditasi ini.
Tapi harus diakui, proses akreditasi juga membuka mata kami pada kelemahan yang perlu diperbaiki. Dari lima unsur PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) dalam siklus penjaminan mutu, teridentifikasi unsur Penetapan masih perlu diperkuat. Dalam beberapa kasus, kegiatannya terlaksana baik, namun penetapan standar dan indikator pengukuran pencapaiannya kurang terdokumentasi. Ini menjadi pengingat penting. Untuk menilai keberhasilan kegiatan, indikator harus jelas. Tanpa itu, sulit memastikan apakah standar yang ditetapkan sudah tercapai. Tapi kami juga sadar ini pekerjaan besar. Perbaikan ini membutuhkan sinergi, bukan hanya di level Program Studi, tetapi juga di UPPS (Fakultas Teknik dalam hal ini) dan bahkan sampai level Universitas.
Terlepas dari hasil akhir akreditasi yang masih menunggu pengumuman (kemungkinan pertengahan Agustus 2025), saya pribadi melihat proses ini sebagai bagian dari continuous improvement. Seperti disampaikan Wakil Rektor II, Prof. Dr. Royke Montolalu, SPi. Sc. dalam pembukaan akreditasi Selasa lalu, filosofi Kaizen harus menjadi budaya di UNSRAT. Akreditasi adalah alat evaluasi, bukan tujuan akhir. Proses ini membantu kami melihat kelebihan untuk dipertahankan dan kekurangan untuk diperbaiki. Dengan pola pikir perbaikan berkelanjutan, akreditasi menjadi momen refleksi dan langkah maju, bukan sekadar formalitas penilaian.
Kesuksesan proses asesmen tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Mulai dari tim akreditasi di prodi, pimpinan Fakultas: Dekan Fakultas Teknik Prof. Dr. Ir. Fabian Manoppo, MAgr. dan jajaran manajerial fakultas, hingga ke pimpinan institusi: Rektor UNSRAT Prof. Dr. Ir. Oktovian Berty Alexander Sompie, M.Eng., IPU, ASEAN Eng., dan jajaran pimpinan universitas serta lembaga. Banyak pihak lain yang juga aktif mendukung: dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni dan bahkan pengguna lulusan. Apresiasi spesial juga kepada para satpam dan petugas kebersihan. Bagi saya, sinergi ini memberi energi besar. Saya merasa bersyukur melihat semangat kolektif yang terbangun.
Terima kasih kepada semua yang telah terlibat. Semoga hasil maksimal bisa kami capai. Lebih penting lagi, semoga pengalaman ini memperkuat komitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di UNSRAT, terlebih khusus di Program Studi Teknik Informatika.