Isu Megathrust 5 Juli 2025 di Jepang

Pada tanggal 5 Juli 2025, ada banyak isu dan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadinya gempa megathrust di Jepang. Kekhawatiran ini sebagian besar dipicu oleh viralnya prediksi bencana besar pada tanggal tersebut yang muncul dalam manga berjudul “The Future I Saw” karya Ryo Tatsuki, yang awalnya terbit pada tahun 1999 dan dicetak ulang pada 2021. Meskipun penulisnya telah menegaskan bahwa karyanya hanya “imajinasi artistik”, prediksi ini menyebar luas di media sosial dan menimbulkan kecemasan di Jepang dan Asia Timur.

Secara geologis, Jepang memang terletak di Cincin Api Pasifik dan sering mengalami aktivitas seismik. Palung Nankai, sebuah jurang bawah laut sepanjang 800 kilometer di lepas pantai Pasifik Jepang, merupakan zona megathrust yang memiliki riwayat gempa besar setiap 100 hingga 200 tahun. Gempa besar terakhir di area ini terjadi pada tahun 1946. Pemerintah Jepang sendiri telah berulang kali mengeluarkan peringatan mengenai potensi gempa megathrust di masa depan, bahkan dengan skenario terburuk yang bisa menyebabkan ratusan ribu kematian dan kerugian ekonomi besar.

Dalam beberapa waktu terakhir menjelang 5 Juli 2025, wilayah Kepulauan Tokara di selatan Kyushu, Jepang, memang mengalami peningkatan signifikan dalam aktivitas seismik, dengan lebih dari 1.000 gempa kecil tercatat oleh Japan Meteorological Agency (JMA). Beberapa gempa ini mencapai magnitudo 5.0, dan ada laporan evakuasi sukarela warga di beberapa pulau.

Namun, penting untuk dicatat bahwa Badan Meteorologi Jepang (JMA) telah menepis tegas ramalan yang beredar di komik manga tersebut. JMA menyatakan bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, mustahil untuk memprediksi gempa bumi secara pasti. Mereka mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, namun juga mendesak agar tidak melakukan tindakan yang tidak rasional yang didorong oleh kecemasan.

Singkatnya, pada 5 Juli 2025, isu gempa megathrust di Jepang sangat terkait dengan ramalan dalam manga yang menjadi viral, bukan berdasarkan prediksi ilmiah yang konkret untuk tanggal tersebut. Meskipun Jepang memang memiliki risiko tinggi terhadap gempa megathrust secara umum, belum ada prediksi ilmiah yang akurat untuk terjadinya gempa besar pada tanggal spesifik tersebut.