Prolog “The Emperor of All Maladies”: Kisah Carla Reed dan Pertarungan Melawan Leukemia

Buku The Emperor of All Maladies karya Siddhartha Mukherjee dibuka dengan kisah Carla Reed, seorang guru TK berusia 31 tahun dan ibu dari tiga anak di Ipswich, Massachusetts. Pada Mei 2004, Carla mengalami gejala seperti sakit kepala hebat, memar yang muncul tiba-tiba, gusi memutih, dan kelelahan ekstrem. Gejala-gejala ini menandakan sesuatu yang serius, dan setelah pemeriksaan, dia didiagnosis menderita leukemia akut. 

Leukemia adalah kanker sel darah putih yang berkembang pesat dan agresif. Penyakit ini mengganggu produksi normal sel darah, menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah dan trombosit. Akibatnya, bahkan luka kecil seperti goresan kertas dapat menjadi keadaan darurat karena darah sulit membeku. 

Selain itu, organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru dipaksa bekerja ekstra keras untuk mengimbangi ketidakseimbangan yang disebabkan oleh sel-sel kanker. Mukherjee menggambarkan bagaimana leukemia membebani tubuh secara keseluruhan, memaksa setiap sistem untuk beroperasi pada batas maksimalnya. 

Mukherjee juga menyoroti bahwa seiring dengan memburuknya kondisi fisik dan mental pasien kanker, para dokter yang merawat mereka sering kali tenggelam dalam kesibukan mengelola dan memahami penyakit tersebut. Mukherjee, seorang onkolog, menggabungkan pengalamannya sebagai fellow hematologi/onkologi di Massachusetts General Hospital dengan sejarah penanganan dan penelitian kanker, menunjukkan bagaimana kompleksitas penyakit ini memengaruhi baik pasien maupun tenaga medis yang terlibat. 

Kisah Carla Reed memberikan gambaran mendalam tentang tantangan yang dihadapi penderita leukemia dan kompleksitas penyakit ini, yang menjadi pengantar bagi pembahasan Mukherjee tentang sejarah dan sifat kanker dalam bukunya.