Komunikasi Antar Node dalam Blockchain: Cara Kerja dan Protokol yang Digunakan

Komunikasi Antar Node dalam Blockchain: Cara Kerja dan Protokol yang Digunakan

February 5, 2024 Blockchain 0
Komunikasi Antar Node dalam Blockchain: Cara Kerja dan Protokol yang Digunakan

Pendahuluan

Blockchain adalah teknologi yang memungkinkan transaksi digital dilakukan secara terdesentralisasi, tanpa otoritas pusat. Salah satu elemen penting dalam blockchain adalah komunikasi antar node. Node adalah komputer dalam jaringan blockchain yang berperan dalam menyimpan salinan blockchain, memverifikasi transaksi, dan menambang blok baru. Komunikasi antar node sangat penting agar blockchain dapat berjalan secara efisien dan aman.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana node dalam blockchain saling berkomunikasi, protokol yang digunakan, serta bagaimana sistem ini memastikan keamanan dan desentralisasi.


Cara Kerja Komunikasi Antar Node dalam Blockchain

Jaringan blockchain bersifat peer-to-peer (P2P), yang berarti semua node berkomunikasi langsung tanpa perantara. Setiap node bertindak sebagai klien dan server yang menerima serta mengirim informasi ke node lain.

1. Model Komunikasi P2P dalam Blockchain

Blockchain menggunakan model Gossip Protocol, di mana informasi (seperti transaksi baru atau blok baru) disebarkan ke beberapa node tetangga. Node tersebut kemudian meneruskan informasi ke node lain, hingga akhirnya menyebar ke seluruh jaringan.

Ketika seorang pengguna mengirim transaksi:

  1. Transaksi dikirim ke beberapa node di jaringan.
  2. Node memverifikasi transaksi menggunakan aturan konsensus.
  3. Transaksi yang valid dikirim ke node lain melalui Gossip Protocol.
  4. Penambang (miner) mengumpulkan transaksi dan membuat blok baru.
  5. Blok baru disebarkan ke seluruh jaringan untuk diverifikasi dan ditambahkan ke blockchain.

Protokol Komunikasi yang Digunakan dalam Blockchain

Berbagai blockchain menggunakan protokol komunikasi yang berbeda, tergantung pada tujuan dan arsitekturnya. Berikut adalah beberapa protokol utama:

1. Bitcoin P2P Protocol

Bitcoin menggunakan protokol P2P berbasis TCP/IP yang berjalan pada port 8333 untuk komunikasi antar node. Node dalam jaringan Bitcoin menggunakan berbagai jenis pesan untuk berkomunikasi, seperti:

  • version – Mengidentifikasi node baru dan bertukar informasi versi protokol.
  • inv – Memberi tahu node lain bahwa ada transaksi atau blok baru.
  • getdata – Meminta detail transaksi atau blok tertentu.
  • tx – Menyebarkan transaksi baru ke jaringan.
  • block – Menyebarkan blok baru setelah ditambang.

2. Ethereum DevP2P & RLPx Protocol

Ethereum menggunakan protokol DevP2P (Ethereum Wire Protocol) yang berjalan di atas TCP dengan port default 30303. Ethereum juga menggunakan RLPx sebagai protokol encoding data.

Beberapa jenis pesan dalam komunikasi Ethereum:

  • HELLO – Memulai koneksi antar node.
  • GET_BLOCK_HEADERS – Meminta header blok.
  • GET_BLOCK_BODIES – Meminta isi blok.
  • NEW_BLOCK – Menyebarkan blok baru.
  • TRANSACTIONS – Menyebarkan transaksi baru ke jaringan.

3. LibP2P (Polkadot, Filecoin, dan IPFS)

  • LibP2P adalah framework komunikasi P2P yang digunakan oleh blockchain modern seperti Polkadot dan Filecoin.
  • Memiliki fitur seperti Node DiscoveryMultiplexing, dan Secure Communication.
  • Dapat beroperasi di berbagai protokol, termasuk TCP, WebSockets, dan QUIC.

4. Inter-Blockchain Communication (IBC) – Cosmos Network

  • Cosmos menggunakan protokol IBC (Inter-Blockchain Communication Protocol) untuk memungkinkan komunikasi antara blockchain yang berbeda.
  • Menggunakan Tendermint Consensus Protocol.
  • Mengandalkan Merkle Proofs untuk menjamin integritas data.

5. Lightning Network (Layer-2 Bitcoin)

  • Lightning Network adalah solusi Layer-2 untuk Bitcoin yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan murah.
  • Menggunakan protokol HTLC (Hashed Time-Locked Contracts) untuk memastikan keamanan transaksi off-chain.

Bagaimana Node Menemukan Node Lain?

Agar blockchain dapat bekerja dengan baik, node baru harus bisa menemukan node lain dalam jaringan. Beberapa metode yang digunakan adalah:

1. Hardcoded Seed Nodes

  • Setiap implementasi blockchain memiliki daftar seed nodes yang sudah diprogram di dalam kode sumber.
  • Contoh: Bitcoin Core memiliki daftar seed nodes default yang dapat digunakan untuk bootstrap jaringan.

2. DNS Bootstrapping

  • Node baru dapat mencari node lain melalui alamat DNS yang dikonfigurasi sebelumnya.

3. Kademlia-based DHT (Distributed Hash Table)

  • Digunakan oleh Ethereum untuk menemukan node aktif dalam jaringan P2P.

Keamanan dalam Komunikasi Blockchain

Agar blockchain tetap aman, ada beberapa mekanisme keamanan yang diterapkan dalam komunikasi antar node:

1. Kriptografi Hash

  • Setiap transaksi dan blok dienkripsi menggunakan algoritma hash seperti SHA-256 (Bitcoin) atau Keccak-256 (Ethereum).

2. Digital Signature (Tanda Tangan Digital)

  • Setiap transaksi ditandatangani menggunakan private key, sehingga hanya pemiliknya yang bisa mengotorisasi transaksi.

3. Proof-of-Work (PoW) & Proof-of-Stake (PoS)

  • Metode konsensus seperti PoW atau PoS memastikan bahwa hanya transaksi yang valid yang bisa masuk ke dalam blockchain.

4. Enkripsi dan Secure Channels

  • Blockchain seperti Ethereum menggunakan RLPx untuk enkripsi data.
  • Beberapa blockchain menggunakan protokol keamanan tambahan seperti TLS (Transport Layer Security) untuk komunikasi yang lebih aman.

Kesimpulan

Komunikasi antar node adalah komponen krusial dalam blockchain yang memungkinkan desentralisasi, keamanan, dan efisiensi jaringan. Dengan protokol seperti Bitcoin P2P Protocol, Ethereum DevP2P, LibP2P, IBC, dan Lightning Network, node dapat saling berbagi informasi dengan aman dan memastikan transaksi serta blok divalidasi dengan benar.

Pemahaman tentang cara kerja komunikasi dalam blockchain dapat membantu pengembang dan peneliti mengembangkan teknologi blockchain lebih lanjut, termasuk skalabilitas dan interoperabilitas antara berbagai jaringan blockchain.


Referensi

  1. Nakamoto, S. (2008). Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System.
  2. Buterin, V. (2013). Ethereum Whitepaper.
  3. Cosmos Network. Inter-Blockchain Communication Protocol (IBC).
  4. Polkadot Documentation. LibP2P Overview.
  5. Lightning Network Whitepaper.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *